CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

31.7.09

Sejarah Uang


"Bapak,Ibu minta uang donk buat beli ini, bayar itu.... bla bla bla"

Tahukah kamu tentang sejarah uang yang sehari-hari kita butuhkan?

Uang adalah alat tukar atau alat bayar yang diterima secara sah oleh masyarakat, memiliki daya beli terhadap barang dan jasa. Uang pada waktu bersamaan bertindak sebagai alat penimbun kekayaan baik dalam bentuk logam, kertas atau benda lain yang disebut uang.

Berdasarkan arsip yang paling tua menyebutkan uang mulai dikenal sekitar 4.500 tahun lalu oleh bangsa Mesopotamia Kuno (Irak Selatan). Mereka melakukan pembayaan dengan perak yang ditimbang dalam jumlah tertentu. Lama kelamaan bangsa-bangsa lain ikut menggunakan logam sebagai alat pembayaran.

Uang logam pertama dibuat pada abad VII SM oleh bangsa Lydia (Turki). Uang tersebut adalah potongan electrum (campuran emas & perak). Untuk menunjuk nilainya, diberi cap dengan gambar. Setelah itu bangsa-bangsa lain mulai membakukan bentuk-bentuk lain dari uang logam. Ada yang terbuat dari potongan tembaga, perunggu dan kerang.

Sedangkan uang kertas pertama berupa potongan-potongan kertas yang digunakan para pedagang Cina dengan menggunakan tanda terima tulisan tangan. Pada awal abad XI, pemerintah Cina mengambil alih dari pedagang, & mulai mencetak uang dalam bentuk dokumen kertas tercetak.

Di Indonesia, sejak zaman Kerajaan Hindu di Jawa telah dikenal adanya mata uang pribumi maupun mata uang asing. Kemudian pada zaman pertumbuhan kerajaan-kerajaan Islam peredaran mata uang semakin meningkat baik dari dalam wilayah Nusantara maupun dari luar negeri, seperti Cina, India, Arab, Persia, Portugis, Belanda & Inggris.

Pada tahun 1513-1516 Tome Pires (Potugis) mengungkapkan tentang peredaran mata uang di beberapa kerajaan dipergunakan sebagai alat dalam perdagangan di kota-kota pusat kerajaan. Pada tahun 1589 di Aceh terdapat mata uang casha, mass, koupa & tael.

Di Sunda juga terdapat mata uang Cina yang disebut cash yang diberi lubang ditengah, mata uang cruzadodari Portugal. Di Jawa juga dikenal mata uang yang disebut tael. Di Malaka pada abad ke 16 telah ditemukan profesi sebagai penukar uang yang terdiri dari para wanita yang duduk di pasar-pasar atau sudut-sudut jalan. Dalam sejarah Banten disebutkan bahwa Sultan Ageng Tirtayasa menjanjikan 10 real setiap orang yang dapat membawa telinga seorang Belanda. Berita ini menunjukkan bahwa di Banten telah digunakan mata uang real.

Di Palembang terdapt mata uang bertuliskan Arab 1061 Hijriah atau 1650 Masehi. Di Sulawesi pada masa pemerinrahan Tumabbicara sebagai Perdana Meteri Gowa dibuat mata uang dari emas & timah. Dari emas yang berukuran besar disebut dinara & kupa yang berukuran kecil, keduanya bertuliskan Arab. Sedang mata uang timah disebut Benggolo (Anwar : 1998). Pembuat mata uang pada zaman ini adalah Karaeng Polo. Di Sulawesi Tenggara khususnya du Kesultanan Wolio pada awal abad XVII juga dikenal mata uang yang disebut Kampua, terbuat dari kain yang ditenun.

Kampua adalah alat tukar/alat pembayaran yang diciptakan sara Kerajaan Wolio untuk transaksi jasa pembayaran dan barang yang berlaku sah di wilayah Kerajaan Buton. Kampua tersebut dari benang yang telah diberi celupan warna tertentu, kemudian ditenun berbentuk segi empat dengan ukuran satu jengkal ditambah satu kepal (Sandanga Sakambusu), dari jari tangan Sultan, sehingga tidak mengherankan ditemukan ukuran selembar kampua berbeda dalam tiap tahunnya. Namun demikian standar ukuran jari tangan dari salah satu pejabat tetap dijadikan ukuran oleh penenun.

Konon jumlah petak benang pada tenunan kampua dapat menunjukkan nilai tukar terhadap suatu benda, misalnya ditukar dengan telu dan lain-lain.

Pada masa kompeni Belanda menanamkan pengaruhnya di wilayah Nusantara, mereka membuat mata uang sendiri & mendatangkan dari negeri Belanda. Awal abad ke 20 Belanda berhasil memaksakan kehendaknya terhadap segenap wilayah Nusantara, maka makin luaslah peredaran mata uang Belanda, demikian pula pada masa pemerintahan Jepang juga menciptakan mata uang sendiri yang disebut Rupiah. Setelah Indonesia merdeka, maka tanggal 1 Oktober 1945 dikeluarkan lagi Undang-Undang No.17 tentang “Oeang Repoeblik Indonesia” (ORI). Kemudian pada tanggal 25 Oktober 1946 dikeluarkan lagi Undang-Undang No.19 tentang Dasar Penukaran Uang Rupiah Jepang, yaitu 50 rupiah uang Jepang disamakan dengan satu rupiah ORI, diluar Jawa dan Madura 100 rupiah ORI sama dengan 5 gram emas murni.

Pembuatan uang yang dimulai dari bahan dasar dari sekeping logam kosong, dimulai dari pembuatan desain gambar yang akan dicapkan pada logam tersebut. Pencapan gambar dilakukan dengan cara menekan antara dua permukaan logam yang keras yang disebut paron (stempel uang). Sedangkan pembuatan uang kertas dilakukan dengan amat rahasia, yaitu dengan empat unsur utama dimulai dengan desain, pembuatan kertas, pencampuran tinta & pencetakan. Pembuatan uang dewasa ini dilakukan oleh lembaga pemerintah & untuk menghindari pemalsuan maka diberi nomor seri.

(sumber : Panduan Pameran Numismatik Museum Negeri Provinsi Sulawesi Tenggara, 2002)

2.7.09

Jaringan Komputer

PeNGeRTiaN JarKom

Dalam kamus TI, jaringan (network) adalah kumpulan dua atau lebih sistem komputer yang saling terhubung. Ada juga pendapat lain yang mengatakan bahwa jaringan komputer adalah sekelompok komputer yang dihubungkan menggunakan suatu protokol komunikasi sehingga antar satu komputer dengan komputer yang lain dapat berbagi data atau berbagi sumber daya (sharing resources). Dalam wikipedia, jaringan komputer yaitu sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan bersama yakni membagi sumber daya, komunikasi dan akses informasi.

Dari berbagai pengertian jaringan di atas, dapat disimpulkan bahwa jaringan komputer yaitu sekelompok komputer yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dalam suatu sistem dengan menggunakan suatu protokol komunikasi sehingga dapat berbagi berbagai hal.


PeMBaGiaN JarKom

Berdasarkan kriterianya, jaringan komputer dapat dibedakan menjadi 4 bagian yaitu:

  1. Berdasarkan distribusi sumber informasi / data : terdiri atas jaringan terpusat & jaringan terdistribusi
  2. Berdasarkan jangkauan geografis : terdiri atas jaringan LAN, MAN & WAN
  3. Berdasakan peranan & hubungan tiap komputer dalam memproses data : terdiri atas jaringan client - server & jaringan peer to peer
  4. Berdasarkan media transmisi data : terdiri atas jaringan berkabel (wired network) & jaringan nirkabel (wireless network)