CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

4.8.09

Sejarah Parkour

Georges Hebert

Sejarah parkour sebenarnya telah dimulai 100 tahun yang lalu. Akarnya dari Hebertism yang dibuat oleh Georges Hebért. Hebért (1875-1957) pada waktu itu adalah seorang navy atau mariner yang pernah keliling dunia sebelum perang dunia I. Pernah dalam suatu perjalanannya ke Afrika, Hebért meneliti bagaimana orang-orang pribumi di Afrika bisa mengembangkan diri mereka untuk meningkatkan skill fisik mereka.
Hebért terkagum dengan cara mereka berlatih, Hebért berkata: “Tubuh mereka sangat baik, flexible, cepat, tangkas, dan enerjik”. Padahal orang-orang (-red pribumi afrika) tidak memiliki pengajar/guru gymnastic secara khusus dan mereka hidup secara alami (nature) tetapi skill dan gerakan mereka sangat atletis”.
Pada tahun 1902, Georges Hebért berlabuh di sebuah kota St.Pierre di Martinique. Saat itu, kota tengah dilanda bencana letusan volkanis katastropis. Hebert pun dengan hebat mengkordinasi jalan keluar untuk lebih dari 700 orang agar selamat dari bencana tersebut.
Pengalaman ini, memiliki sebuah efek terhadap dirinya dan memperkuat anggapannya dimana keterampilan atletis harus digabungkan dengan keberanian serta azas untuk menolong orang lain. Dia lalu secepatnya mengembangkan motto “Etre fort pour être utile” atau “to be strong, to be usefull” atau “untuk menjadi kuat, untuk menjadi bermanfaat”.
Diapun pulang ke Perancis dan berhenti menjadi seorang mariner dan berubah profesi sebagai dosen private pendidikan jasmani (Physical Education) di Universitas Rheims. Disinilah dia mulai mendefinisikan prinsip miliknya sendiri. Dan mulai mengajari cara berlatih secara “Alami” dan menggunakan alam sekitar.
Semua metode/system yg digunakan adalah apa yg telah dia pelajari saat dia di Afrika. Dia juga terinspirasi oleh representasi kuno dari tubuh manusia yang ada di patung Greco-Roman dan gerakan-gerakan roman-gymnasia (gymnasticnya bangsa yunani kuno). System Hebert ini jelas menolak sklerosa gerakan gymnasitics yang dipopulerkan bangsa swedia atau gymnastics popular saat ini yg memiliki gerakan-gerakan indah tp tidak efesien. Menurut Hebert, itu tidaklah harmonis dan tidak bisa menyiapkan mahasiswa yang diajarnya dengan “persyaratan moral” dalam hidup.
Pada saat yang sama pula Hebert menyatakan pada saat seseorang berkonsentrasi untuk sebuah kompetisi/kejuaraan olahraga, mereka yang mengikuti kompetisi atau pelaku olahraga kompetisi telah mengalihkan pendidikan jasmani baik dari segi physiology-nya dan kemampuan untuk membangun sebuah nilai moral.
Tujuan dari pendidikan jasmani (olahraga) haruslah membuat tubuh dan jiwa orang menjadi kuat. Metode/system natural mempromosikan kualitas dari resistansi organik, otot yg baik dan kecepatan dengan kemampuan untuk bisa berjalan, berlari, melompat, bergerak secara quadrupedally (bergerak menggunakan 4 kaki -pada hewan / (2 tangan&2 kaki) yg menggunakan kedua tangan dan kaki manusia), memanjat, berjalan menggunakan keseimbangan, melempar, mengangkat, dapat mempertahankan diri, dan berenang.
• Dari segi kekuatan/dorongan atau enerjik (giat), haruslah dilakukan dengan kekuatan yang cukup, ketekunan/tekad, keberanian, kesejukan, dan keteguhan.
• Dari segi moral dan pendidikan haruslah dapat mengangkat emosi, mengerahkan atau memelihara nilai moral dijalan yang bermanfaat atau berguna.
Georges Hebért:
” Metode Natural yang asli dalam artian luasnya adalah mempertimbangkan/memakai 3 kekuatan yaitu: fisik, energi/kejantanan dan moral. Metode natural ada tidak hanya dalam nafas dan otot, tapi ada diatas semuanya, di energi yg menggunakannya, di kehendak yang mengarahkannya dan perasaan yang memandunya.”

Raymond Belle Raymond Belle adalah ayah dari David belle (pendiri parkour). Lahir di Vietnam dan telah mendalami pendidikan militer semasa mudanya. Saat pindah ke Perancis, Raymond Belle bekerja sebagai pemadam kebakaran militer. Karirnya di dalam militer sangatlah baik, bahkan beliau menerima banyak penghargaan-penghargaan atas penyelamatan-penyelamatan yang di lakukannya.
Raymond Belle adalah seorang praktisi Hebertism. Metode natural yang telah kita bahas pada awal artikel ini. Dia belajar dari buku Hebert yang berjudul méthode naturelle yang mengajarkan tentang tata cara untuk mengatasi rintangan dengan cepat didalam suatu lingkungan alami. Dengan ketekunannya dalam berlatih he
bertism inilah Raymond Bell dapat sukses di karirnya.
Sebagai orang yang sukses, Raymond Belle memberikan banyak inspirasi khususnya untuk anaknya si David B
elle dan para pemadam kebakaran muda lainnya. Pada saat David Belle masih kecil, Raymond banyak memberikan nasehat dan mengajarkan David Belle tentang pengetahuannya di Hebertism. Hingga akhirnya David Belle pun dapat menguasai teknik-teknik metode alami hebertism.

David Belle
Da
vid Belle lahir pada 29 April 1973 di Fecamp, Perancis. Dia adalah anak yang berbakat dalam bidang pendidikan jasmani. David belajar banyak hal tentang hebertism dari ayahnya.
David pun mengadaptasikan apa yang diketahuinya dari hebertism untuk menciptakan sesuatu yang unik. Sesuatu yang memungkinkan dia untuk mengejar goal (target) dan memenuhi kebutuhannya. Sesuatu yang dapat menguatkan mental dan skill dirinya agar bisa digunakannya dalam kehidupannya sehari hari.
Dari sinilah David Belle berangkat, dengan membagi ilmu dan berlatih bersama praktisi lainnya di Lisses dengan tujuan dan inspirasi untuk mengembangkan diri sendiri dengan praktek-praktek hebertism dan disiplin yang kemudian mereka namakan Parkour.


Parkour

Kata parkour dicetuskan oleh teman satu team David Belle yang aslinya berasal dari kata “Parcou
rs du Combattant”. Dalam parkour yang diciptakan David dan teman-temannya, mereka memiliki sebuah disiplin dalam mempelajari pendidikan jasmani yang mereka sebut juga sebagai seni dari perpindahan. Menggunakan teknik-teknik dasar hebertism dan menggunakan lingkungan sekitar untuk tempat berlatih, para original Parkour (sebutan untuk pembuat Parkour) berlatih melewati rintangan dan bergerak dalam kecepatan dan effesiensi di tempat mereka tinggal.
Disinilah parkour mulai berkembang luas dari kota Lisses di Paris hingga ke seluruh penjuru dunia.
Keunikan Parkour ada pada keunikan, gaya, dan metode latian yang disiplin. Pendalaman ilmu Parkour sangat diyakini dapat memberikan manfaat yang luas tidak Cuma untuk pengembangan diri sendiri tetapi juga untuk membantu orang lainnya.

Sejarah Parkour di Indonesia
Tidak jelas bagaimana Parkour berkembang di Indonesia. Katanya sih, sudah ada sejak 2007 atau sebelumnya dimana para praktisi parkour yang ada diIndonesia mengadakan gathering dan latian parkour (jamming session). Mereka berlatih dengan video-video yang tersebar luas di Internet dan film ‘Yamakasi’.
Hingga kini, seluruh ko
ta besar dan beberapa kota kecil di Indonesia telah memiliki praktisi Parkour/Traceurs. Mereka belajar mulai dari video atau internet dan kini penyebarannya pun semakin meluas dan semakin hangat dibicarakan di semua media di Indonesia. Parkour tidak memiliki kompetisi, siapapun yang memulainya duluan tidak penting, yang penting adalah berlatih parkour untuk mendalami kekuatan diri, meningkatkan moral diri dan memiliki rasa untuk tetap membantu sesama.
That’s all, semoga artikel ini bermanfaat, h… \(^-^)/ CHeeRs !!!! khususnya teman-teman yang tergabung di Parkour Ken
dari

Sumber : Agung Arifin

0 komentar: