CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

31.8.09

SoFTWaRe EngInEErIng

Software Engineering adalah seseorang yang mampu memilih alat bantu yang baik dalam perencanaan maupun dalam penerapan perangkat lunak & memiliki teknik yang baik untuk menilai perangkat lunak yang dihasilkan serta mampu mengkordinasikan, mengontrol & mengatur pelaksanaan pekerjaan pembuatan perangkat lunak.

Langkah kerja Software Engineering adalah sebagai berikut :

  1. Metode : adalah metode yang digunakan untuk membuat atau mengembangkan perangkat lunak. Jadi metode ini mencakup : Perencanaan proyek & perkiraan, Analisis keperluan sistem & perangkat lunak, Perancangan struktur data, Arsitektur program, Prosedur algoritma, Coding, Testing dan Pemeliharaan.
  2. Alat Bantu : adalah alat bantu yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan pengembangan atau pembuatan perangkat lunak.
  3. Procedure : akan mendefinisikan urutan-urutan pengerjaan dari metode & alat bantu yang digunakan dalam pemecahan atau pembuatan perangkat lunak.

Sedangkan siklus kerja dari Software Engineering yaitu:

  • Software Engineering → Analisis (tahap dimana SE menganalisis/mengenali hal-hal yang diperlukan dalam pembuatan & pengembangan perangkat lunak) →
  • Desain (tahap penerjemahan dari keperluan atau data yang telah dianalisis ke dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh pemakai) →
  • Pengkodean (tahap menerjemahkan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang ke dalam bahasa yang pemograman yang telah ditentukan) →
  • Testing (tahap menguji coba terhadap program yang telah dibuat) →
  • Perawatan

25.8.09

7 LaPiSaN OSI

  1. Lapisan Fisik (Physical Layer) : merupakan lapisan pertama atau terendah dari ke-7 lapisan OSI (Open System Interconnection). Lapisan ini berhubungan langsung dari fisik saluran yang digunakan untuk transmisi berupa peralatan mekanis & elektris beseta prosedur untuk memulai, memelihara & membubarkan hubungan fisik untuk penyaluran bit. Fungsi lain dari Physical Layer yaitu untuk pengiriman & penerimaan bit stream dalam medium fisik.
  2. Lapisan Data Link (Data Link Layer) : pada lapisan ini merupakan teknik khusus yang digunakan pada prosedur untuk memungkinkan pengiriman data melalui media yang relatif memiliki error data rate yang tinggi dengan cara memecah data yang dikirim menjadi blok-blok, dimana pada tiap blok ditambah infomasi untuk mengenal error, sehingga lapisan tersebut dapat mengenali blok yang diterima dengan baik atau meminta pengiriman kembali blok-blok yang mengalami error.
  3. Lapisan Network (Network Layer) : lapisan yang menjamin adanya connection web agar informasi yang dikirim dapat sampai pada alamat yang dituju. Pada lapisan ini juga terjadi proses pendefinisian alamat logis, mengkombinasikan multiple data link menjadi satu internetwork.
  4. Lapisan Transport (Transport Layer) : lapisan ini mengatur transport informasi secara keseluruhan melalui berbagai node sampai ke tujuan & mengatur agar blok-blok yang dikirim dapat diterima dengan urutan yang benar.
  5. Lapisan Session (Session Layer) : pada lapisan ini bertugas mengatur, mengorganisir & mengsinkronkan dialog dalam pertukaran data. Lapisan session juga bertugas membuka, merawat, mengendalikan & melakukan terminasi hubungan antar simpul.
  6. Lapisan Presentasi (Presentation Layer) : lapisan ini bertugas dalam presentasi & manipulasi data. Lapisan ini berhubungan dengan sintaks (syntax) & tidak bersangkut paut dengan semantic yang hanya dimengerti oleh layer berikutnya. Pada lapisan ini juga berfungsi untuk mentranslasikan data yang akan ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan.
  7. Lapisan Aplikasi (Aplication Layer) : lapisan ini melakukan proses informasi agar dapat dimengerti oleh suatu proses aplikasi yang dapat berupa proses manual atau proses komputer. Lapisan ini berfungsi sebagai antar muka dengan aplikasi fungsionalitas jaringan bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan & membuat pesan-pesan kesalahan.

18.8.09

Fungsi & Macam Protokol Jaringan

ARP (Address Relation Protocol) : untuk mendapatkan informasi hardware dari nomor IP.

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) : untuk distribusi nomor IP pada jaringan dengan jumlah IP terbatas.

DNS (Domain Name Service) : untuk menentukan alamat IP Address ke dalam nama atau group tertentu.

FTP (File Transfer Protocol) : digunakan untuk transfer file dalam jaringan internet.

HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) : untuk web browsing di jaringan internet.

ICMP (Internet Control Message Protocol) : untuk menangani pesan status IP & membantu menstabilkan kondisi jaringan jika terjadi kabel putus, router crash atau host tujuan mati.

IP (Internet Protocol) : untuk menyampaikan paket data pada alamat bertujuan.

MIME (Multi purpose Internet Mail Extension) : untuk mengirimkan file binary dalam bentuk teks pada suatu jaringan.

NETBIOS (Network Basic I/O System) : sebagai protocol standar pada jaringan.

NFS (Network File System) : untuk sharing file bagi beragam host jaringan dari sistem operasi.

NNTP (Network News Transfer Protocol) : untuk mengirim & menerima news group.

POP (Post Office Protocol) : untuk mengambil mail dari suatu server.

PPP (Point to Point Protocol) : digunakan sebagai protokol point to point

RARP (Reverse ARP) : untuk mendapatkan nomor IP dari hardware yang digunakan.

RIP (Routing Information Protocol) : untuk keperluan routing.

RPC (Remote Procedure Call : prosedur yang digunakan untuk memanggil dari jarak jauh.

SLIP (Serial Line Internet Protocol) : protocol yang dipakai dengan menggunakan sambungan serial.

SMB (Server Message Block) : untuk transfer berbagai file dari sistem operasi DOS & Windows.

SMPT (Simple Mail Transfer Potocol) : untuk mengirim file dari jaringan internet.

SNMP (Simple Network Management Protocol) : untuk mengelola suatu jaringan.

Socket : yaitu protocol yang digunakan dalam sistem operasi BSO Unix & merupakan kombinasi dari ID Address & port.

TCP (Transmission Control Protocol) : untuk pertukaran data pada jaringan secara kontinu.

TELNET (Network Terminal Protocol) : untuk melakukan remote login bagi pengguna jaringan.

TFTP (Trivial File Transfer Protocol) : untuk transfer file dalam jaringan.

UDP (User Datagraf Protocol) : untuk pertukaran data jaringan dengan sifat connection less.

14.8.09

PaRKouR KeNDaRi





Kalo artikel yang lalu tentang sejarah parkour, kali ini saya mau ceritakan tentang parkour-nya anak kendari... tim parkour ini mulai aktif tahun ini. Mereka belajar parkour dari video-video yang ada, seperti dari film yamakasi & lainnya. Mereka sering latihan di pelataran MTQ dan pelataran Mesjid Agung & biasanya mereka latihan pada hari Minggu pagi.Saat ini mereka masih mencari anggota tuk membentuk komunitas resmi.. so bagi kamu yang berminat beri comment aja pada blog ini, ok! (^-^)



Nach, bagi yang mau download video-video mereka :

  1. Lewat YouTube
  2. Klik disini

4.8.09

Sejarah Parkour

Georges Hebert

Sejarah parkour sebenarnya telah dimulai 100 tahun yang lalu. Akarnya dari Hebertism yang dibuat oleh Georges Hebért. Hebért (1875-1957) pada waktu itu adalah seorang navy atau mariner yang pernah keliling dunia sebelum perang dunia I. Pernah dalam suatu perjalanannya ke Afrika, Hebért meneliti bagaimana orang-orang pribumi di Afrika bisa mengembangkan diri mereka untuk meningkatkan skill fisik mereka.
Hebért terkagum dengan cara mereka berlatih, Hebért berkata: “Tubuh mereka sangat baik, flexible, cepat, tangkas, dan enerjik”. Padahal orang-orang (-red pribumi afrika) tidak memiliki pengajar/guru gymnastic secara khusus dan mereka hidup secara alami (nature) tetapi skill dan gerakan mereka sangat atletis”.
Pada tahun 1902, Georges Hebért berlabuh di sebuah kota St.Pierre di Martinique. Saat itu, kota tengah dilanda bencana letusan volkanis katastropis. Hebert pun dengan hebat mengkordinasi jalan keluar untuk lebih dari 700 orang agar selamat dari bencana tersebut.
Pengalaman ini, memiliki sebuah efek terhadap dirinya dan memperkuat anggapannya dimana keterampilan atletis harus digabungkan dengan keberanian serta azas untuk menolong orang lain. Dia lalu secepatnya mengembangkan motto “Etre fort pour être utile” atau “to be strong, to be usefull” atau “untuk menjadi kuat, untuk menjadi bermanfaat”.
Diapun pulang ke Perancis dan berhenti menjadi seorang mariner dan berubah profesi sebagai dosen private pendidikan jasmani (Physical Education) di Universitas Rheims. Disinilah dia mulai mendefinisikan prinsip miliknya sendiri. Dan mulai mengajari cara berlatih secara “Alami” dan menggunakan alam sekitar.
Semua metode/system yg digunakan adalah apa yg telah dia pelajari saat dia di Afrika. Dia juga terinspirasi oleh representasi kuno dari tubuh manusia yang ada di patung Greco-Roman dan gerakan-gerakan roman-gymnasia (gymnasticnya bangsa yunani kuno). System Hebert ini jelas menolak sklerosa gerakan gymnasitics yang dipopulerkan bangsa swedia atau gymnastics popular saat ini yg memiliki gerakan-gerakan indah tp tidak efesien. Menurut Hebert, itu tidaklah harmonis dan tidak bisa menyiapkan mahasiswa yang diajarnya dengan “persyaratan moral” dalam hidup.
Pada saat yang sama pula Hebert menyatakan pada saat seseorang berkonsentrasi untuk sebuah kompetisi/kejuaraan olahraga, mereka yang mengikuti kompetisi atau pelaku olahraga kompetisi telah mengalihkan pendidikan jasmani baik dari segi physiology-nya dan kemampuan untuk membangun sebuah nilai moral.
Tujuan dari pendidikan jasmani (olahraga) haruslah membuat tubuh dan jiwa orang menjadi kuat. Metode/system natural mempromosikan kualitas dari resistansi organik, otot yg baik dan kecepatan dengan kemampuan untuk bisa berjalan, berlari, melompat, bergerak secara quadrupedally (bergerak menggunakan 4 kaki -pada hewan / (2 tangan&2 kaki) yg menggunakan kedua tangan dan kaki manusia), memanjat, berjalan menggunakan keseimbangan, melempar, mengangkat, dapat mempertahankan diri, dan berenang.
• Dari segi kekuatan/dorongan atau enerjik (giat), haruslah dilakukan dengan kekuatan yang cukup, ketekunan/tekad, keberanian, kesejukan, dan keteguhan.
• Dari segi moral dan pendidikan haruslah dapat mengangkat emosi, mengerahkan atau memelihara nilai moral dijalan yang bermanfaat atau berguna.
Georges Hebért:
” Metode Natural yang asli dalam artian luasnya adalah mempertimbangkan/memakai 3 kekuatan yaitu: fisik, energi/kejantanan dan moral. Metode natural ada tidak hanya dalam nafas dan otot, tapi ada diatas semuanya, di energi yg menggunakannya, di kehendak yang mengarahkannya dan perasaan yang memandunya.”

Raymond Belle Raymond Belle adalah ayah dari David belle (pendiri parkour). Lahir di Vietnam dan telah mendalami pendidikan militer semasa mudanya. Saat pindah ke Perancis, Raymond Belle bekerja sebagai pemadam kebakaran militer. Karirnya di dalam militer sangatlah baik, bahkan beliau menerima banyak penghargaan-penghargaan atas penyelamatan-penyelamatan yang di lakukannya.
Raymond Belle adalah seorang praktisi Hebertism. Metode natural yang telah kita bahas pada awal artikel ini. Dia belajar dari buku Hebert yang berjudul méthode naturelle yang mengajarkan tentang tata cara untuk mengatasi rintangan dengan cepat didalam suatu lingkungan alami. Dengan ketekunannya dalam berlatih he
bertism inilah Raymond Bell dapat sukses di karirnya.
Sebagai orang yang sukses, Raymond Belle memberikan banyak inspirasi khususnya untuk anaknya si David B
elle dan para pemadam kebakaran muda lainnya. Pada saat David Belle masih kecil, Raymond banyak memberikan nasehat dan mengajarkan David Belle tentang pengetahuannya di Hebertism. Hingga akhirnya David Belle pun dapat menguasai teknik-teknik metode alami hebertism.

David Belle
Da
vid Belle lahir pada 29 April 1973 di Fecamp, Perancis. Dia adalah anak yang berbakat dalam bidang pendidikan jasmani. David belajar banyak hal tentang hebertism dari ayahnya.
David pun mengadaptasikan apa yang diketahuinya dari hebertism untuk menciptakan sesuatu yang unik. Sesuatu yang memungkinkan dia untuk mengejar goal (target) dan memenuhi kebutuhannya. Sesuatu yang dapat menguatkan mental dan skill dirinya agar bisa digunakannya dalam kehidupannya sehari hari.
Dari sinilah David Belle berangkat, dengan membagi ilmu dan berlatih bersama praktisi lainnya di Lisses dengan tujuan dan inspirasi untuk mengembangkan diri sendiri dengan praktek-praktek hebertism dan disiplin yang kemudian mereka namakan Parkour.


Parkour

Kata parkour dicetuskan oleh teman satu team David Belle yang aslinya berasal dari kata “Parcou
rs du Combattant”. Dalam parkour yang diciptakan David dan teman-temannya, mereka memiliki sebuah disiplin dalam mempelajari pendidikan jasmani yang mereka sebut juga sebagai seni dari perpindahan. Menggunakan teknik-teknik dasar hebertism dan menggunakan lingkungan sekitar untuk tempat berlatih, para original Parkour (sebutan untuk pembuat Parkour) berlatih melewati rintangan dan bergerak dalam kecepatan dan effesiensi di tempat mereka tinggal.
Disinilah parkour mulai berkembang luas dari kota Lisses di Paris hingga ke seluruh penjuru dunia.
Keunikan Parkour ada pada keunikan, gaya, dan metode latian yang disiplin. Pendalaman ilmu Parkour sangat diyakini dapat memberikan manfaat yang luas tidak Cuma untuk pengembangan diri sendiri tetapi juga untuk membantu orang lainnya.

Sejarah Parkour di Indonesia
Tidak jelas bagaimana Parkour berkembang di Indonesia. Katanya sih, sudah ada sejak 2007 atau sebelumnya dimana para praktisi parkour yang ada diIndonesia mengadakan gathering dan latian parkour (jamming session). Mereka berlatih dengan video-video yang tersebar luas di Internet dan film ‘Yamakasi’.
Hingga kini, seluruh ko
ta besar dan beberapa kota kecil di Indonesia telah memiliki praktisi Parkour/Traceurs. Mereka belajar mulai dari video atau internet dan kini penyebarannya pun semakin meluas dan semakin hangat dibicarakan di semua media di Indonesia. Parkour tidak memiliki kompetisi, siapapun yang memulainya duluan tidak penting, yang penting adalah berlatih parkour untuk mendalami kekuatan diri, meningkatkan moral diri dan memiliki rasa untuk tetap membantu sesama.
That’s all, semoga artikel ini bermanfaat, h… \(^-^)/ CHeeRs !!!! khususnya teman-teman yang tergabung di Parkour Ken
dari

Sumber : Agung Arifin