Wayang telah ditetapkan oleh UNESCO (Organisasi PBB yang mengurus pendidikan, sosisal & kebudayaan sedunia) sebagai salah satu warisan budaya dunia dari
Wayang diduga berasal dari kata mawayang, yang berarti baying-bayang. Dugaan ini sesuai dengan kenyataan pada pergelaran wayang kulit, yang menggunakan kelir (kain) sebagai pembatas antara dalang dengan penonton. Penonton hanya menyaksikan gerakan-gerakan wayang lewat bayangan yang jatuh pada kelir.
Awalnya, wayang berfungsi sebagai alat yang berhubungan dengan roh leluhur atau nenek moyang. Wayang mengalami perkembangan makna dari permainan baying-bayang dari kulit menjadi boneka (wayang golek). Fungsinya juga mulai berubah : sebagai sarana pendidikan, palajaran moral & media informasi. Dalam perkembangan selanjutnya, pergelaran wayang sering dikaitkan dengan acara ritual & sacral, seperti ruwatan, panen padi, bersih desa, mendatangkan hujan, syukuran, perkawinan & sebagainya.
Budaya wayang diperkirakan ada di
Cerita wayang mulai ditulis pujangga
Untuk lebih memasyarakatkan wayang, sejak awal zaman kerajaan Majapahit diperkenalkan cerita yang tidak berinduk dari Ramayana & Mahabarata. Sejak itulah, cerita-cerita Panji, yakni cerita tentang leluhur raja-raja Majapahit, mulai diperkenalkan. Masuknya agama Islam ke
Selanjutnya, mulai dikenalkan pula adanya cerita wayang pakem, yang sesuai standar cerita.
Cerita wayang Panji mulai dikenal luas sejak zaman pemerintahan Mangkunegara IV (1853 - 1881). Wayang yang khusus mempergelarkan cerita Panji disebut wayang Media. Latar belakang cerita Panji adalah zaman Jenggala & Kediri. Cerita Menak berdasarkan Serat Menak, bersumber dari Kitab Qissai Emr Hamzah dari kesusasteraan
Perkembangan wayang juga dipengaruhi kebudayaan daerah setempat. Ada puluhan jenis wayang di Indonesia, diantaranya Wayang beber, berupa wayang kertas atau kain berukuran sekitar 80 cm x 12 m, yang digambari dengan beberapa adegan lakon wayang tertentu. Satu gulung wayang beber biasanya terdiri atas 16 adegan. Pada masa pergelaran, dalang bercerita sesuai dengan adegan gambar.
Wayang Kulit Purwa merupakan jenis wayang yang populer di masyarakat hingga sekarang. Wayang Golek Sunda menggunakan peraga wayan berbentuk boneka kecil. Wayang klitik terbuat dari kayu pipih, yang dibentuk menyerupai wayang kulit Purwa. Wayang Orang adalah seni drama tari yang mengambil cerita Ramayana & Mahabarata sebagai induk cerita. Wayang Suluh, wayang modern yang tercipta pada zaman kemerdekaan. Wayang Wahyu, wayang yang mengambil cerita Perjanjian Baru & Perjanjian Lama, digelarkan oleh pemeluk Katolik. Wayang Kancil terbuat dari kulit, menggunakan tokoh peraga binatang yang dibuat oleh Lie To Hien. Wayang Kyai Intan dibuat pada 1878 oleh Ki Guno Kerti Wondo dan kawan kawan, dibagian ulur-ulur dipasang intan, hingga bercahaya bila terkena sinar.
Wayang yang juga berkembang di luar Indonesia, seperti Kelantan Malaysia, Suriname, Perancis, Kamboja, India, Pakistan, Vietnam, Inggris, Amerika & Thailand. Museum wayang
(Sumber : Fantasi 458/Thn Kesembilan)
0 komentar:
Posting Komentar