CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

27.6.09

Danau Tondano

Pada zaman dahulu di daerah Tondano, Sulawesi Utara, berdiri gunung yang menjulang tinggi. Di lereng gunung itu terdapat kawasan yang terbagi dua wilayah, utara dan selatan. Wilayah selatan dikuasai seorang Tonaas (penguasa) yang memiliki putra tunggal bernama Maharimbow. Sementara itu penguasa di wilayah utara juga memiliki anak tunggal, tetapi anak peempuan bernama Marimbow. Penguasa utara ini sering diliputi kerisauan saat memikirkan tentang pewaris kekuasaannya, karena anaknya seorang peempuan. Untuk mengatasi kerisauan itu, ia membuat gagasan yang terasa aneh. Ia meminta anaknya untuk berperilaku dan berpakaian laki-laki dan berjanji untuk tidak menikah selama ia masih hidup. Permintaan Tonaas Utara dipenuhi anaknya yang diikrarkan dalam suatu upacara dihadapan para Opo Ompung (tetua). Bila sumpah itu dilanggar maka akibatnya akan terjadi malapetaka di wilayah itu. Sementara itu Tonaas wilayah selatan rupanya memiliki masalah yang hampir sama. Maharimbow diminta untuk bersumpah tidak menikah selama ayahnya masih hidup. Pada suatu hari kedua pewaris kerajaan itu bertemu di daerah perbatasan. Maharimbow merasakan bahwa orang yang dilihatnya itu, meskipun berpakaian seorang kesatria tetapi memancarkan kelembutan seorang wanita. Ia menjadi penasaran ingin mengetahui lebih jauh oang misterius itu. Pada pertemuan berikutnya yang diawali dengan pertengkaran, Maharimbow berhasil membuka tabir bahwa orang misterius itu adalah seorang perempuan. Dia lah Marimbow. Kemudian anak manusia itu saling menaruh hati. Mereka sepakat untuk menjadi suami-isteri dan bertekad untuk mempersatukan kedua wilayah. Mereka tidak menyadari telah melangga sumpah. Keesokan harinya, tiba-tiba tejadi gempa dan gunung meletus yang memusnahkan wilayah itu dengan timbunan batuan dan lahar panas. Kemudian wilayah itu berubah menjadi danau yang sekarang dikenal dengan nama Danau Tondano.


Cerita rakyat dari Sulawesi Utara

0 komentar: